Minggu, 03 Juli 2011
PEREMPUAN MELATI By Cucun Naizari
Dedicated to Adek Imut; Nurhikmah Taliasih
Yang kutahu,
kelopak hatimu seputih salju
Menebar senyum mewangi
Kasturi di bumi hati
Melumat kepedihan
dalam bibir sakura kesabaran
Daun tangan kasihmu
Menadah derap-derap airmata
Yang bergulindan di pipi lukaku
Membalut retak jiwa
Yang tersampai kepedihan
O, perempuan melati
Retak sujud di hati
Pada malam renta yang membui
Menghatur syukur
di depan mimbar 'ArsNya;
Penghulu waktu yang mempertemukan kita
di sebuah kota tak berpintu
Labels:
Poem
UPDATE PESERTA CERPEN SUARAKAN HATIMU (SH)
Informasi : https://www.facebook.com/home.php?sk=group_118627078211479&view=doc&id=120562378017949
Masih menunggu cerpen sahabat semua PALING LAMBAT TANGGAL 30 JUNI 2011 PUKUL 24:00 WIB
NB (sebagai pengingat kembali):
Yully Riswati
Ayuu Feat Ayuu
Evi Andriani
- Destiarny Educoach – Andi Malas Sekolah
- Eka Oktaria – Serangan Fajar
- Fransiska Manginsela – Ini Salah Siapa
- Kartika Hidayati – Rindu Rumah
- Kinoy Raomi – Rindu
- Launa Zidka – Selamat Datang Pak Menteri
- Mustika Wildasari – Musim PNS
- Nurhikmah Taliasih – Jangan Salahkan Kali Bener
- Riri Maretta – Impian Masa Kecil
- Ulti Desi arni - Wajah Negeri yang Terbengkalai
- Yazmin Aisyah - Hujan Luruh di Hati Ibu
- Aina Al Hazmi - Politik Jalan Rusak
- Tiya Radam - Luka di Bawah Hujan
- Sri Wahyuti - Harga Diri
- Ir-one Sandza - Senandung Cacing Perut
- Ally Jane Parker - Untuk Mereka Yang Menutup Mata
- Hidayatul Hasanah - Menjemput Manisnya Kesabaran
- Puteri Madinah Izzati - Pedang Kejujuran
- Intan Liesta Rinjani - Nasib Anak Desa
- Silvia Diyah Puspita Sari - Si Pemilik Tangan Mungil
- Vanda Nur Arieyani - Jalan-jalan Terlarang
- Evi Andriani - Selalu Ada Jarak Antara Atas dan Bawah
Masih menunggu cerpen sahabat semua PALING LAMBAT TANGGAL 30 JUNI 2011 PUKUL 24:00 WIB
NB (sebagai pengingat kembali):
- Panjang naskah 4-6 halaman A4, font Times New Romans 12, spasi 2, margin standar
- Naskah di simpan dalam format rtf atau doc dan di kirim dalam attachment (bukan di badan email) ke ; ilu_dejavu@yahoo.com dan di cc ke : evi_andriani55@yahoo.com serta Bcc ke : ayurinduayah@ymail.com
Yully Riswati
Ayuu Feat Ayuu
Evi Andriani
SEGELAS JUS NANAH By Cucun Naizari
Di atas meja luka Mengepul segelas jus nanah beraroma cinta
Kumpulan dari tetes-tetes airmata yang menahun
Menggenang di lorong-lorong pengap Kesunyian
Menyita jiwa bermeditasi raga
Embun-embun doa menguap melintasi mayapada
Membawa segenggam harap mengetuk pintu surga
Di atas meja luka
Terhidang segelas jus nanah
Mengepul pelan harapan yang hampir tumpah
Kumpulan dari tetes-tetes airmata yang menahun
Menggenang di lorong-lorong pengap Kesunyian
Menyita jiwa bermeditasi raga
Embun-embun doa menguap melintasi mayapada
Membawa segenggam harap mengetuk pintu surga
Di atas meja luka
Terhidang segelas jus nanah
Mengepul pelan harapan yang hampir tumpah
Labels:
Poem
BOLEHKAH AKU BERHARAP By Cucun Naizari
Wahai langit legam purnama yang memerah
malam yang galau
bolehkah aku berharap?
pada mimpi yang terajam hampir tertanam di gua darah
cinta mendaging menulang pada tubuh nafasku
Rindu membungkus raga rapuh yang membiru
O... Angin yang bertasbih
Daun yang luruh dalam sujud
Alam yang larut dalam hening doa
Bolehkah aku berharap?
meski jejak semakin mengabur dalam badai ketidakpastian
terapung menunggu keputusan
Semoga sejalan keinginan
malam yang galau
bolehkah aku berharap?
pada mimpi yang terajam hampir tertanam di gua darah
cinta mendaging menulang pada tubuh nafasku
Rindu membungkus raga rapuh yang membiru
O... Angin yang bertasbih
Daun yang luruh dalam sujud
Alam yang larut dalam hening doa
Bolehkah aku berharap?
meski jejak semakin mengabur dalam badai ketidakpastian
terapung menunggu keputusan
Semoga sejalan keinginan
Labels:
Poem
MEMASUNG WAKTU By Cucun Naizari
Waktu berlari tak pernah menepi
Memotong detik menit yang terlewati
Melesat gesit melewati halaman kenangan yang ingin selalu kudekapi
Aku ingin memasung waktu di sini
Detik, menit, pada lubang hari di mana hati bisa memelukmu seutuhnya...
Memotong detik menit yang terlewati
Melesat gesit melewati halaman kenangan yang ingin selalu kudekapi
Aku ingin memasung waktu di sini
Detik, menit, pada lubang hari di mana hati bisa memelukmu seutuhnya...
Labels:
Poem
Langganan:
Postingan (Atom)